Imam Syafi’i dan Murid-Muridnya
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Imam Syafi’i sudah sangat dikenal di
negeri kita. Namun sedikit yang mengenal beliau lebih dekat. Beliau juga
memiliki banyak murid yang menyebarkan madzhab beliau. Dan murid-murid tersebut
ada yang di Iraq yang menukil pendapat qodim (lama) dari beliau, juga
ada yang di Mesir yang menukil pendapat jadid (baru).
Siapakah Imam Syafi’i?
Nama asli Imam Syafi’i adalah
Muhammad bin Idris. Lengkapnya, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Idris bin Al ‘Abbas
bin ‘Utsman bin Syafi’. Nasab Imam Syafi’i sampai pada pada Hasyim bin Al
Muthollib bin ‘Abdu Manaf dan bertemu dengan nasab Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pada ‘Abdu Manaf.
Imam Syafi’i dilahirkan di Ghaza
tahun 150 H. Beliau dibesarkan dalam keadaan yatim dan fakir. Sejak usia belia,
Imam Syafi’i sudah menghafalkan Al Qur’an. Lalu beliau menekuni hadits.
Kemudian beliau sibuk memperdengarkan hadits, menulis, menyusun dan
menghafalnya.
Belajar Ilmu
Imam Syafi’i belajar ilmu agama pada
ulama fikih dan hadits di Makkah. Beliau mengambil ilmu fikih dari Muslim bin
Kholid Az Zanjiy. Beliau juga melakukan perjalanan ke Imam Malik dan membaca
kitab Al Muwatho’ di hadapan beliau. Beliau juga melakukan perjalanan
menuntut ilmu ke Irak dan mengambil fikih Abu Hanifah dari muridnya, Muhammad
bin Al Hasan dan beliau mulai menelaah dengan pendapat yang pernah ia pelajari.
Murid dan Penyebar Madzhab
Syafi’i
Murid-murid Imam Syafi’i dan yang
menyebarkan ilmu beliau amat banyak, namun yang menonjol dalam
menyebarkan madzhab beliau adalah:
1- Murid yang di Mesir yang menukil
pendapat jadid (baru) dari Imam Syafi’i yang masyhur adalah
(a) Al Muzanniy, nama aslinya adalah
Isma’il bin Yahya Al Muzanniy, lahir tahun 175 H dan meninggal tahun 254 H.
Ketika Imam Syafi’i tiba di Mesir, ia mulai belajar dari beliau hingga Imam
Syafi’i wafat. Namun kalangan Syafi’iyah menganggap Muzanniy sebagai mujtahid
mutlak karena ia berbeda pandangan dalam beberapa masalah dengan Imam Syafi’i.
Beliau memiliki karya Mukhtashor Al Muzanniy yang dicetak sebagai catatan kaki
dari kitab Al Umm.
(b) Al Buyuthiy, nama beliau adalah
Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya Al Buyuthiy. Beliau berasal dari daerah Buyuth di
dataran tinggi Mesir. Ia adalah di antara murid senior Imam Syafi’i. Imam
Syafi’i kadang menjadikan pendapatnya sebagai rujukan dalam berfatwa. Beliau
juga memiliki Mukhtashor Al Buyuthiy.
(c) Ar Robi’ bin Sulaiman Al
Marodiy, periwayat kitab Al Umm. Ia yang menyalin kitab Al Umm, saat Imam
Syafi’i masih hidup
2- Murid yang di Irak yang menukil
pendapat qodim (lama) dari Imam Syafi’i, yaitu:
(a) Al Hasan bin Muhammad, lebih
dikenal dengan Al Za’faroniy. Ia meninggal dunia tahun 260 H.
(b) Abu ‘Ali Al Husain bin ‘Ali,
terkenal dengan Al Karobisiy. Ia wafat tahun 264 H.
Masih berlanjut pada karya-karya
Imam Syafi’i. Wallahul muwaffiq.
Komentar
Posting Komentar